Pengertian
Manajemen Resiko
Menurut
Wikipedia bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen resiko adalah suatu
pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan
dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: penilaian
resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan
menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat
diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari
resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua
konsekuensi resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terfokus pada
resiko- resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam
atau kebakaran, kematian, dan tuntutan hukum).
Menurut
Vibiznews.com, manajemen resiko adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur
resiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang
tersedia. Strategi yang dapat digunakan antara lain mentransfer resiko
pada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek buruk dari resiko dan
menerima sebagian maupun seluruh konsekuensi dari resiko tertentu.
Sedangkan
menurut COSO, manajemen resiko (risk management) dapat diartikan sebagai
“a process, effected by an entity’s board of directors, management and other
personnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed to
identify potential events that may affect the entity, manage risk to be within
its risk appetite, and provide reasonable assurance regarding the achievement
of entity objectives.
Manajemen
resiko adalah bagian penting dari strategi manajemen semua perusahaan. Proses
di mana suatu organisasi yang sesuai metodenya dapat menunjukkan resiko yang
terjadi pada suatu aktivitas menuju keberhasilan di dalam masing-masing
aktivitas dari semua aktivitas. Fokus dari manajemen resiko yang baik
adalah identifikasi dan cara mengatasi resiko. Sasarannya untuk menambah
nilai maksimum berkesinambungan (sustainable) organisasi. Tujuan
utama untuk memahami potensi upside dan downside dari semua
faktor yang dapat memberikan dampak bagi organisasi. Manajemen resiko
meningkatkan kemungkinan sukses, mengurangi kemungkinan kegagalan dan
ketidakpastian dalam memimpin keseluruhan sasaran organisasi.
Manajemen
resiko seharusnya bersifat berkelanjutan dan mengembangkan proses yang bekerja
dalam keseluruhan strategi organisasi dan strategi dalam mengimplementasikan.
Manajemen resiko seharusnya ditujukan untuk menanggulangi suatu permasalahan
sesuai dengan metode yang digunakan dalam melaksanakan aktifitas dalam suatu
organisasi di masa lalu, masa kini dan masa depan.
Manajemen
resiko harus diintegrasikan dalam budaya organisasi dengan kebijaksanaan yang
efektif dan diprogram untuk dipimpin beberapa manajemen senior. Manajemen
resiko harus diterjemahkan sebagai suatu strategi dalam teknis dan sasaran
operasional, pemberian tugas dan tanggung jawab serta kemampuan merespon secara
menyeluruh pada suatu organisasi, di mana setiap manajer dan pekerja memandang
manajemen resiko sebagai bagian dari deskripsi kerja. Manajemen resiko
mendukung akuntabilitas (keterbukaan), kinerja pengukuran dan reward,
mempromosikan efisiensi operasional dari semua tingkatan.
Definisi
manajemen resiko (risk management) di atas dapat dijabarkan lebih lanjut
berdasarkan kata kunci sebagai berikut:
- 1. On going process
Manajemen
resiko dilaksanakan secara terus menerus dan dimonitor secara berkala.
Manajemen resiko bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan sesekali (one time
event).
- 2. Effected by people
Manajemen
resiko ditentukan oleh pihak-pihak yang berada di lingkungan organisasi.
Untuk lingkungan instansi pemerintah, manajemen resiko dirumuskan oleh pimpinan
dan pegawai institusi/departemen yang bersangkutan.
- 3. Applied in strategy setting
Manajemen
resiko telah disusun sejak dari perumusan strategi organisasi oleh manajemen
puncak organisasi. Dengan penggunaan manajemen resiko, strategi yang
disiapkan disesuaikan dengan resiko yang dihadapi oleh masing-masing
bagian/unit dari organisasi.
- 4. Applied across the enterprised
Strategi
yang telah dipilih berdasarkan manajemen resiko diaplikasikan dalam kegiatan
operasional, dan mencakup seluruh bagian/unit pada organisasi. Mengingat
resiko masing-masing bagian berbeda, maka penerapan manajemen resiko
berdasarkan penentuan resiko oleh masing-masing bagian.
- 5. Designed to identify potential events
Manajemen
resiko dirancang untuk mengidentifikasi kejadian atau keadaan yang secara
potensial menyebabkan terganggunya pencapaian tujuan organisasi.
- 6. Provide reasonable assurance
Resiko yang
dikelola dengan tepat dan wajar akan menyediakan jaminan bahwa kegiatan dan
pelayanan oleh organisasi dapat berlangsung secara optimal.
- 7. Geared to achieve objectives
Manajemen
resiko diharapkan dapat menjadi pedoman bagi organisasi dalam mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Sasaran dari
pelaksanaan manajemen resiko adalah untuk mengurangi resiko yang berbeda-beda
yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman
yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi, dan
politik. Di sisi lain, pelaksanaan manajemen resiko melibatkan segala
cara yang tersedia bagi manusia, khususnya entitas manajemen resiko (manusia,
staff, organisasi).
Dalam
perkembangannya resiko-resiko yang dibahas dalam manajemen resiko dapat
diklasifikasi menjadi:
- Resiko Operasional
- Resiko Hazard
- Resiko Finansial
- Resiko Strategis
Hal ini
menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan manajemen resiko terintegrasi
korporasi (enterprise risk management). Manajemen resiko
dimulai dari proses identifikasi resiko, penilaian resiko, mitigasi, monitoring
dan evaluasi.
a.
Mengidentifikasi resiko
Proses ini
meliputi identifikasi resiko yang mungkin terjadi dalam suatu aktivitas
usaha. Identifikasi resiko secara akurat dan kompleks sangatlah vital
dalam manajemen resiko. Salah satu aspek penting dalam identifikasi
resiko adalah mendaftar resiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin.
Teknik-teknik yang dapat digunakan dalam identifikasi resiko antara lain:
1.
Brainstorming
2.
Survey
3. Wawancara
4.
Informasi historis
5.
Kelompok kerja